Rabu, 30 Desember 2015

Kisah Pria

Ketika dulu engkau hadir , aku tidak menghiraukan.

Ketika dulu engkau mengejar, aku hanya acuh tak acuh.

Ketika dulu engkau peduli, aku bahkan tak menatap.

Ketika dulu engkau mengungkapkan semuanya, aku tak peduli akan semuanya.

Ketika dulu engkau memohon, aku malah meninggalkan.

Hingga akhirnya aku tersadar, bahwa sebuah rasa jangan hanya memandang dari muka.

Sebuah cinta jangan hanya mempedulikan luar nya saja.

Matahari pun akan selalu memberikan sinar nya pada bumi
Meskipun bumi selalu angkuh dan tak peduli

Lihat saja kalau besok matahari sudah bosan, dan sinar nya ia padamkan

Bumi hanya seperti seonggok bola malam, yang tak lebih pahit dari pada kopi hitam.

Tak usah sok sok an membuat puisi
Kalau ujung ujungnya hanya mau menggauli

Pulang lah saja ke rumah, bilang pada keluarga mu
Besok aku mau menikah, dengan gadis cantik satu sekolah

Pria sejati tak usah bicara soal hadiah pada wanita nya
Karena yang mereka mau adalah ucapan sah oleh para saksi didepan walinya

Gausah bingung bingung cari mahar buat sang istri
Bawa saja seperangkat alat sholat dan kopi hitam siap saji

Jangan jadi pria abal abal yang gemar umbar janji dan berkelakar
Pria sejati datang sekeluarga ke rumah calon istri siap lamar

Senin, 14 Desember 2015

DIKSAR KAPALASASTRA UGM 2015

"Sebuah bangsa yang besar tidak akan kehilangan pemimpinnya yang berwibawa selagi pemuda nya masih sering mendaki gunung dan menjelajah hutan" - Henry Dunnant.

Kalimat tersebut yang banyak lebih memotivasi saya untuk memutuskan bergabung dengan komunitas pecinta alam yang ada di kampus, khususnya di fakultas, yaitu Kapalasastra UGM. Kapalasastra UGM lahir pada Maret 1976, yaa hitungan nya sudah lumayan tua lah untuk sekelas keluarga pecinta alam. Meskipun pilihan untuk masuk ke pecinta alam ini ditentang oleh Orang tua, dengan alasan, Orang tua tidak mau melihat saya seperti kakak saya yang di DO dari ugm dikarenakan mengikuti mapala di kampus, padahal sebenarnya tidak begitu.

Disamping saya ingin mendapatkan skill skill dalam menggeluti outdoor activities, saya meyakini bahwa persahabatan ala kekeluargaan akan didapat kala kau mengikuti mapala. Dan sejauh ini saya memang sudah merasakan nya. Dimana tidak ada prinsip sendiri sendiri, yang ada hanyalah kebersamaan dan kebersamaan, dan sulit mendapatkan sahabat yang seperti itu. Mungkin hanya beberapa kawan kawan saya yang seperti itu, namun saya mensyukuri nya.

Awalnya untuk dapat menjadi anggota dari keluarga kapalasastra UGM haruslah dapat melalui rangkaian acara diksar yang diadakan oleh panitia, baik materi ruang ataupun materi lapangan. Ternyata tak semudah apa yang saya bayangkan sebelumnya, materi demi materi hampir disampaikan dan diajarkan tiap hari. Saya sempat memikirkan apakah saya kuat bertahan di sini, sedangkan banyak teman yang sudah berguguran pada saat itu.

Saya mencoba kuat dan memberanikan diri, saya mengingat kembali kenapa saya ingin masuk pecinta alam ini, saya renungkan dan akhirnya saya memutuskan untuk tetap lanjut selama memang fisik ini kuat. Lagi pula cita cita saya juga ingin berkarier di bidang militer, yang sedikit banyak dari kegiatan pecinta alam ini berpengaruh terhadap ke militer an, itung itung berlatih sejak dini.

Latihan demi latihan telah dilalui, materi demi materi telah dijalani. Akhirnya tibalah saat yang ditunggu tunggu, rangkaian diksar yang pertama, yaitu diksar Caving. Diksar Caving kali ini diadakan di gua sorowiten gunung Kidul dan gua ngoboran pada tanggal 11-13 Oktober 2015. 

Kami start dari kampus jam 7 malam pada tanggal 11, lalu kami sampai lokasi kurang lebih jam 10 malam. Kami diinapkan di salah satu rumah warga lokal di dekat lokasi gua sorowiten. Pada saat itu, hari pertama, yang mengikuti diksar adalah teman teman dari jurusan sejarah dan antropologi budaya yang berjumlah 7 orang, dikarenakan teman teman dari jurusan arkeologi menyusul pada hari kedua, karena ada kuliah lapangan.

Oiyaa, dari 11 jurusan yang ada di FIB UGM ini, hanya ada 4 jurusan yang mendaftar, yaitu Antropologi Budaya, Arkeologi, Sastra Perancis, dan Sejarah. Namun, ditengah jalan, kawan kita dari sastra Perancis mengundurkan diri, sehingga tinggal 3 jurusan. Seiring mudahnya setiap orang untuk mendaki gunung dan sebagainya, Komunitas mapala ini sepi peminat sekarang.

Pada malam hari pertama, kami me list alat2 caving yang akan digunakan pada  besoknya, kami dibimbing oleh panitia, karena kami masih belum terlalu hafal dengan alat alat nya. Pada keesokan harinya setelah ISHOMA, kami bersiap untuk caving ke gua sorowiten. Awalnya sempat gugup ketika melihat mulut gua yang kecil, namun dalam. Terlebih beberapa bulan yang lalu sempat ditemukan mayat di dalam gua tersebut oleh anak anak kapalasastra juga. Sehingga di sekitaran gua masih terdapat police Line.

Setelah menunggu sekian jam, beberapa teman telah berhasil masuk hingga dasar gua, sebelum saya masuk, saya sempat buang 'pupuk' di salah satu sawah warga, hitung hitung konservasi hehee. Tiba saat saya turun, sempat gugup karena baru pertama kali, akhirnya tetap memberanikan diri. Saya sempat kesulitan saat memindahkan tali pertama, sehingga banyak tenaga saya terkuras saat itu, terlebih setelah melihat kondisi gua yang vertikal, saya sempat merasa sangat gugup, karena pada dasarnya saya takut pada ketinggian.

Setelah beberapa menit Single Rope Technik (SRT) akhirnya saya sampai juga didasar gua. Perasaan puas terpancar. Kami sempat menemukan beberapa bekas tulang mayat manusia, dan juga beberapa spesies gua, seperti kelelawar, laba laba dan lain sebagainya. Setelah semuanya turun, kami explore gua, dengan dipimpin oleh mas wibi. Kami menemukan sungai, namun untuk mencapai nya sangat berbahaya. Akhirnya kami memutuskan naik, saya naik urutan kedua setelah mas wibi, karena saya masih memakai alat alat sejak pertama turun.

Waktu naik berbeda dengan waktu turun yang begitu gugup, grusah grusuh dan tegang. Saat naik, saya menikmati nya, semuanya santai dan terkendali sampai saya diatas. Begitu diatas, perasaan puas terpancar, akhirnya saya bisa!!! Dan ini merupakan pengalaman pertama dan tak akan pernah terlupakan.

Setelah semua sampai diatas, di hotel samping gua (kebetulan ada hotel di barat gua) terjadi perkelahian antara preman setempat dan pegawai hotel, kami hanya melihat dari jauh, karena kami semua tak mau terlibat terlalu jauh, dan kami juga bukan warga sini, sehingga tak tahu menahu perkara masalahnya. Kami packing lalu kembali ke bashcamp, kira kira pukul 5 sore saat itu.

Pada malamnya kami diajak oleh panitia untuk kembali menyusuri gua, namun kali ini gua horizontal, yaitu gua ngoboran, terletak di dasar jurang di gunung Kidul. Kali ini tidak terlalu melelahkan dan menyusahkan, karena horizontal. Kami selesai kurang lebih  jam 9 malam, lalu kami kembali ke bashcamp,beberapa menit setelah kami sampai di bashcamp, ada teman teman dari arkeo yang baru saja datang. Menikmati malam di rumah warga dengan ribuan bintang, ditambah kopi dan rokok, well ngeet hehee.

Pada hari ketiga, kami diberi kan set oleh panitia karena kesalahan kesalahan kita selama materi maupun saat diksar. Saya waktu itu kena 20 set kalo tidak salah. Setelah membayar beberapa set, kami yang sudah mengikuti caving diberi tugas membuat catatan perjalanan, kecuali teman teman arkeo yang pada hari ketiga ini baru caving.

Setelah selesai membuat catatan perjalanan, sehabis makan siang saya memutuskan untuk ijin, karena ada seleksi sepak bola untuk PORSENIGAMA, lagi pula ini juga sudah hari terakhir diksar caving.

Setelah menyelesaikan diksar caving, kami semua masih mempunyai tugas, yaitu diksar climbing. Kami masih sering mengikuti materi baik ruang maupun lapangan. Kali ini diksar climbing diadakan di tebing parangndog parangtritis YK pada tanggal 23-25 Oktober 2015. Alat alat yang dibawa tidak seribet saat caving. Kali ini kami berangkat dari kampus jam 6 sore, dan sampai lokasi jam 8an malam pada tanggal  23 Oktober 2015.

Kami menginap di sebuah pendopo tua di dekat bukit paralayang parangndog. Pada keesokan harinya setelah selesai makan pagi, kita prepare untuk diksar panjat, diawali dengan pemanasan dan berjalan kaki menuju lokasi panjat. Tebing yang kita panjat tidak terlalu tinggi, sekitar 12-14 meter mungkin.

Semuanya hampir mencapai Top, kecuali si esti, halim, mutiara, dan hammam yang problem nya sama seperti saya, yaitu takut dengan ketinggian, namun alhamdulillah saya berhasil mencapai Top. Meskipun sempat lama sekali diatas karena tidak mendapat pijakan yang tepat, sekitar set jam mungkin saya diatas. Kaki dan tangan sudah gemetar, akhirnya saya nekat naik dan malah dapat pijakan enak dan mencapai Top.

Pada saat rapling turun juga sempat gugup, karena yang nge belay saya BB nya jauh dibanding BB saya, sehingga saya seperti mau terjun rasanya, karena si faisal (belay) tidak kuat, dikarenakan BB saya yang sekitar 66kg saat itu hehee. Setelah mencoba dua kali climb, yaitu dengan sport dan ((..))  akhirnya kami semua packing dan list alat untuk dibawa kembali ke baschamp.

Saat itu sekitar pukul 6 malam kita selesai packing dan list alat, lalu kami melanjutkan ke baschamp. Sampai baschamp jam 7 malam. Kami istirahat sejenak lalu dilanjutkan dengan makan malam. Pada waktu itu, sehabis makan malam, kami teman teman dari sejarah ijin untuk pulang, dikarenakan pada minggu paginya ada acara LCC Historyweek yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga di sana hanya menyisakan teman2 dari arkeologi dan antropologi.

Sebelum kita pulang, kami diberikan set terlebih dulu oleh mas iqbal, sebagai bentuk hukuman terhadap kedisiplinan kita sewaktu rangkaian acara diksar climbing ini. Sehingga pada waktu itu total set saya sekitar 30an yang baru saya bayar 10 set. Mammmpuuus batin saya -___- .

Selesai diksar climbing, masih ada satu lagi, yang paling besar, yang paling inti dari seluruh rangkaian diksar ini, yaitu diksar Gunung Hutan! Diksar ini dilaksanakan selama 6 hari yang semula direncanakan tanggal 15-21 November namun ditunda menjadi tanggal 22-28 November. Kami sempat diingatkan oleh panitia bahwa di diksar ini adalah puncaknya dari semua diksar kapalasastra UGM. Jikalau kita tidak ikut diksar ini, maka kita dianggap gagal oleh panitia untuk bergabung dalam keluarga kapalasastra ini.

Dan semuanya menjadi lebih serius dibandingkan diksar diksar sebelumnya. Dimana apabila kita tidak membawa satu alat saja dari list yang sudah diberikan oleh panitia untuk diksar GH ini, maka akan dikenakan 6 set!! Oh iyaa, dimana disini 1 set sama dengan 10x push up + 10x sit up + 5x semboyan kapalasastra, yaitu "Cinta Alam, Cinta Kehidupan, Tanpa Melupakan Kebesaran Tuhan."

Goblok nya, saya mempersiapkan semuanya hanya beberapa hari sebelum hari H, dikarenakan pada saat itu saya lagi ada job di hotel Tentrem sebagai EO. Sehingga saya sempat sangat keteteran tidak karuan pada saat itu. Yang saya kira akan berangkat pada tanggal 22,ternyata tanggal 21,baik barang maupun peserta sudah harus dikarantina. Padahal pada tanggal 21 saya masih nge job di hotel Tentrem.

Apa boleh buat, saya tiap ada waktu kosong selalu curi curi waktu untuk melengkapi semua perlengkapan yang belum saya lengkapi. Sehingga teman teman yang di hotel banyak yang mencari saya. Untung bagi saya, hanya teman teman saya saja yang mencari, tapi pimpinan EO tidak mencari saya, sehingga upah saya tetap utuh karena tidak ketahuan, hehe.

Pada saat list alat, saya hampir kena lebih dari 50 set, karena saking banyaknya item item perlengkapan yang tidak saya bawa, kebanyakan dari survival kit, seperti gunting kuku, cermin, dll. Untung bagi saya, pendamping list alat saya adalah mas chevi, yang mau sangat berbaik hati mengurangi set saya dengan mencari terlebih dahulu item2 yang belum ada, baik itu pinjam ataupun beli.

Namun saat itu, saya hanya berfikir bahwa bagaimana saya bisa mengurangi jumlah set saya. Sehingga saya meminjam item2 pada teman saya sebentar pada saat itu, dimana setelah semua alat selesai di list, akan saya kembalikan kepada yang punya lagi. Mungkin ini terlihat sedikit goblok, karena secara otomatis saya seakan meremehkan. Tapi saya yakin, bahwa item2 yang tidak saya bawa tidak terlalu 'urgent' dalam artian saya akan membacking nya dengan item2 lain, seperti gunting kuku, dibacking dengan gunting dsb.

Pada tanggal 21 malam, kami semua peserta diksar Gunung Hutan yang berjumlah 11orang dari 3 jurusan secara resmi dilepas oleh panitia. Malamnya kami menginap di kos nya suminar. Pada pagi hari jam set6 kami berjalan kaki dari kos suminar ke kampus untuk mengambil barang barang kami yang dikarantina. Pada saat itu saya juga sempat frustrasi, karena jaket outdoor saya hilang!! Terpaksa saya Muter2 sekber dan akhirnya menemukan sebuah jaket kantoran yang tidak waterproof dan tidak tahan angin, tapi tak apalah, setidaknya bisa sedikit menghangatkan tubuh.

Kami diberi perintah oleh panitia bahwa sebelum jam 3 sore tanggal 22 kita harus sudah sampai di lokasi diksar, yaitu di kawasan hutan jobolarangan di tawangmangu, di kaki lawu tepatnya. Apabila kita terlambat satu menit saja, maka akan dikenakan 5 set oleh panitia.

Kami membuat manajemen perjalanan pada malam harinya, sehingga pada pagi harinya kami sudah bisa memutuskan mau naik apa saja sehingga bisa sampai di lokasi sebelum jam 3 sore.

- Pertama kami naik TransJogja dari halte kopma UGM menuju Stasiun Lempuyangan, kami berangkat sekitar jam 7 sehingga sampai di Lempuyangan jam set8. Biaya 3500 per orang

- Sampai di Lempuyangan kami langsung memesan tiket pramex arah solo yang paling pagi. Biaya 8000 per orang. Kami dapat pukul 9.15. Sambil menunggu, kami mengisi waktu dengan makan pagi dan bersenda gurau menghilangkan penat. Tiba waktu kita berangkat, sekitar 2 jam kemudian kita sampai di stasiun balapan solo.

- Dari balapan solo, kita berjalan kaki sekitar 2 kilo untuk mencari bis yang mengarahkan kita ke Karanganyar, tawangmangu tepatnya. Dari situ kita menempuh waktu sekitar 2 jam an menuju terminal di Karanganyar tersebut. Biaya bis 10000 per orang. Sekitar jam 1 kami sampai di terminal, kami langsung dapat mobil charteran yang akan membawa kita ke daerah hutan jobolarangan. Kami istirahat sejenak, sholat, dan makan.

- Setelah semua siap, jam set2 kami langsung meluncur menggunakan mobil charteran yang dimana disini dipatok harga 14.000 per orang, dikarenakan jalannya yang curam dan banyaknya barang yang kita bawa.

Hari pertama ( 221115 )

Akhirnya kita sampai di lokasi jam set3,dan kami terhindar dari set. Kami langsung dikumpulkan di sebuah lapangan, sebelumnya saya melihat babi hutan yang baru saja mati diburu di sekitar lapangan, sangat menjijikan dan mengenaskan. Kami langsung diarahkan kepada pendamping kita masing-masing. Saat itu saya, hammam,dan halim mendapat pendamping mas pi'i dan mb nada.

Setelah sampai, barang barang penting seperti hp dan dompet dititipkan kepada panitia. Saat itu kami langsung disuruh IMPK, dengan mencari lokasi kita sekarang. Setelah sekian lama mencari akhirnya kami menemukan koordinat kita. Lalu kami diberikan koordinat oleh panitia untuk segera kita cari. Setelah berjalan kurang lebih sekitar 2,5 jam, akhirnya kami tidak menemukan koordinat yang diberikan oleh panitia, dan kami mendapat 6 set.

Malamnya kami evaluasi bersama pendamping dan ditugasi membuat bivak menggunakan ponco dan membuat makan malam. Lalu kami lanjutkan dengan tidur, meskipun saat itu saya sangat kedinginan, karena jaket yang saya bawa sangat tidak anti dingin.

Hari kedua ( 231115 )

Di hari kedua ini kami masih diberi tugas IMPK ( Ilmu Medan Peta Kompas). Sebelum berkumpul, kami membuat makan pagi, nasi sarden dan juga tak lupa mengisi air minum di sungai yang ada di lembahan. Kami dikumpulkan oleh panitia sekitar jam 9an pagi setelah selesai packing barang.

Sebelum IMPK kami diberi tugas untuk mencicil set kami, pagi itu kami mencicil 5 set. Setelah mencicil set, kami bertemu pendamping masing-masing dan diberikan arahan selanjutnya. Kami diberikan oleh mas pii dan mb nada koordinat baru yang akan kami tuju.

Pada saat itu saya optimis dapat menemukan titik koordinat tersebut, karena belajar dari pengalaman kemaren yang gagal. Tetapi apa yang semula saya kira koordinat nya dapat kami temukan dalam waktu 1-2 jam, ternyata jauh dari target, dan kami sedikit kebingungan menentukan posisi kita, setelah sekitar 2 jam an kami berjalan.

Pendamping hanya mengikuti kemana kita berjalan, tanpa memberitahukan apa apa. Walaupun sempat hampir menyerah karena sudah lelah dan dibuat bingung oleh posisi kita sekarang, Akhirnya setelah kami explore hampir 2 jam, kami menemukan titik koordinat pertama kami. Jangan tanyakan perasaan, kami sangat senang, ibarat bertemu dengan harta karun, selain kami bebas dari set, kami juga dapat membuktikan bahwa kami bisa!!

Lalu setelah titik koordinat pertama kami temukan, kami diberikan titik koordinat yang kedua, pada waktu itu jam menunjukkan pukul set3,kami start dari titik awal sekitar jam set 11an. Jadi kami berjalan selama 4 jam demi menemukan koordinat awal ini, waktu yang sangat lama bila dilihat dari jarak titik awal menuju koordinat pertama.

Saat diberikan koordinat yang kedua, semangat kami berlipat ganda, meskipun jalan yang kami lalui sangat curam, dan sangat ber abu, karena bekas kebakaran. Terlebih kami juga harus membabat dan membuat jalur, dikarenakan banyaknya kayu yang berserakan, sehingga menutup jalan kami. Pada akhirnya setelah sekitar 1set jam an kami berjalan, kami menemukan titik koordinat kedua kami. Perasaan kami teramat sangat puas setelah berhasil menemukan titik yang kedua ini.

Kami mengira bahwa setelah ini kami disuruh istirahat dan menginap, karena badan kami semua sudah lelah tak karuan. Tetapi kami masih diberikan satu titik lagi,situasi yang membuat kami lemas kembali. Namun setelah kami hitung, ternyata titik itu tepat berada di puncak, sehingga titik terakhir ini pasti, karena puncak sudah terlihat dari lokasi koordinat kedua ditemukan. Saat itu semangat kami tumbuh kembali, seakan ingin segera istirahat, akhirnya kami memutuskan untuk lanjut dan berhasil menemukan titik terakhir tersebut sebelum petang.

Setelah 1 jam berjalan, akhirnya kami menemukan titik terakhir yang kami tuju, kami sangat senang, terbebas dari set, namun juga sangat lelah. Di puncak tersebut hanya ditemukan 1 kelompok,yaitu kelompok nya gani, totok, dan esti, sehingga kami menjadi kelompok kedua yang berhasil mencapai puncak. Meskipun kami sempat hampir putus asa saat mencari titik yang pertama, sehingga memakan waktu hampir 4 jam. Namun untuk titik titik lainnya kami seakan bergerak secara kilat, tidak ada 3 jam kami menemukan 2 titik. Hahaaa

Karena baru 2 kelompok yang datang, Kami diizinkan memilih lokasi untuk membuat bivak, kami memilih lokasi yang aman dari angin, dan lokasi yang kami pilih sangat tepat, karena pada malamnya kami tidak merasakan hembusan angin yang terlalu kencang. Kami diharuskan membuat 1 bivak, namun harus muat untuk 1 kelompok.

Akhirnya dengan sedikit kreativitas, kami menggabungkan semua ponco kita dan lalu dipeniti dijadikan satu, sehingga menjadi suatu ponco raksasa. Setelah selesai membuat bivak, kami menyiapkan makan malam. Pada malam itu kami membuat nasi sarden dan mie, tak lupa juga kopi. Kami sangat menghemat air kami, karena saat itu sisa air kelompok kami hanya tinggal 3set botol.

Setelah selesai makan malam, kami ngobrol ngobrol dengan kelompok nya gani, dan ternyata kelompok kelompok lain baru pada sampe pada titik puncak sekitar jam 7dan 8,dan kebanyakan dari kelompok kelompok itu menyerah karena tidak mendapat koordinat nya. Terlebih kelompok nya mupeng yang sama sekali tidak menemukan koordinat. Kami evaluasi sebentar dengan mas pii tentang sehari ini. Setelah dirasa dingin, kami semua lanjut istirahat dan tidur.

Hari ketiga ( 241115 )

Bangun pagi langsung membuat api bekas api unggun semalam, biar sedikit hangat selagi menyiapkan makan pagi. Pagi itu kami makan nasi mie telur + pucuk pakis muda, dan tak lupa kopi susu. Setelah makan pagi, kami packing dan bersiap berkumpul lagi bersama panitia. Sekitar jam 9an kami dikumpulkan oleh panitia, dan seperti biasanya, kami diharuskan membayar set terlebih dahulu.

Pagi ini kami membayar 6 set. Materi kami hari ini adalah IMPK dan SAR. Kami 11 orang dijadikan satu kelompok untuk melakukan simulasi SAR. Dimana disini saya bertugas sebagai ketua kelompok yang mengatur dan mengkordinasi seluruh teman teman sehingga kami semua bisa menemukan korban dan membawa nya turun dengan selamat.

Sebelumnya kami membagi jobdesk buat masing-masing, setelah terbagi, kami mulai action untuk IMPK dan SAR. Setelah berjalan sekitar 1-2jam an. Kami lupa kalo ada 1 carrier kami yang ketinggalan, akhirnya sebagai ketua, saya bertanggung jawab untuk turun kembali mengambil tas dengan ditemani oleh gani, hammam, dan viki (cewek).

Suatu kesalahan yang fatal, karena disisi yg utama, kami membuang waktu sehingga membuat korban menunggu, disisi lain saya dan beberapa teman saya buang tenaga karena harus naik turun mengambil carrier. Lalu kami sampai pada titik dimana korban berada. Sehingga untuk menemukan korban, kami harus berpencar ke semua arah mata angin. Setelah beberapa menit kami Explorer, akhirnya kami menemukan korban yang pertama.

Kami langsung bagi tugas, ada yang mengobati, ada yang membuat dragbar, dan lain sebagainya. Sehingga korban pertama dapat kami bawa ke titik puncak. Beberapa menit kemudian korban kedua juga ditemukan, setelah sekian lama, akhirnya korban kedua juga berhasil dibawa ke titik puncak.

Ada beberapa orang yang membuat makan siang untuk kelompok. Karena waktu itu hujan, kami sedikit disusahkan tentang bagaimana membawa turun korban tapi tanpa kehujanan. Dengan sedikit akal dan kreativitas, akhirnya kami menutupi korban dengan ponco. Kami bagi tugas untuk membawa korban turun dari puncak. Namun kami gagal, karena tidak kuatnya kami mengangkat korban dimana korban nya saat itu adalah roman 85kg yang kami hanya mengangkat nya dengan 4 orang .

Kami semua diberikan 3 set oleh panitia karena gagal membawa korban turun dari puncak. Lalu malamnya kami dikumpulkan lagi bersama pendamping. Kali ini sedikit gila, karena kami harus membuka jalan, dimana didepan kami adalah (HutanRimba) yang sangat lebat!! Capek, hilang semangat, putus asa, sempat menghinggapi kami, karena kami tidak tahu posisi kami dimana, sedangkan yang jelas kami berada di tengah belantara, yang di kanan kiri tidak ada Space sama sekali untuk istirahat.

Setelah berjalan sekitar 3 jam, akhirnya kami menemukan sungai kecil dan akhirnya menemukan camp teman teman dan panitia. Tapi kami bertiga dikumpulkan terlebih dahulu oleh panitia. Ternyata malam ini survival sudah dimulai!! Sangat kaget, dengan suasana yang begitu lelah, lapar dan sebagainya, tiba2 saja kami disuruh untuk survival, suatu kondisi yang seketika membuat saya drop. Karena saat survival, kami hanya dibawakan alat alat survival kit, praktis tidak ada makanan dan perlengkapan outdoor lainnya. Sehingga malam itu, saya dibuatkan bivak alam oleh hammam,dan diberikan obat oleh panitia, karena mungkin saat itu saya kena penyakit kelelahan yang membuat saya lemas tak bisa apa apa.

Hari keempat ( 251115 )

Ini adalah hari pertama kami menjalani survival, bangun pagi, saya sudah sedikit fresh, meskipun saat malam nya tepar ga karuan. Kami dianjurkan untuk mencari makanan apa saja yang ada di alam. Karena masih awam dan belum terlalu tau tentang tumbuhan tumbuhan liar yang bisa dimakan, praktis kami hanya memakan beri hutan, pakis, dan buah buahan seadanya. Jam 11 kami kembali dikumpulkan oleh panitia, kali ini untuk membayar set. Namun kami hanya mampu membayar 1 set saja dikarenakan stamina kami yang melemah dikarenakan survival ini.

Lalu setelah selesai membayar set, kami diumumkan pendamping kami selanjutnya, aku, yogi, dan iza mendapatkan pendamping mas Frank dan kopek. Saya kira saya akan ditempat ini sampai waktu diksar berakhir, ternyata tidak. Kami disuruh IMPK lagi, lalu diberikan titik yang akan kita tuju nanti. Setelah berjalan sekitar 1 jam, kami sampai di tempat dimana kami akan nge camp.

Rasa lelah, lapar, lemas, kekurangan stamina menyelimuti kami. Kami langsung disuruh untuk membuat bivak alam oleh pendamping. Tak disangka, sore hari jam 5 sore sudah turun hujan deras. Sedangkan bivak alam yang saya dan teman teman buat terlalu kecil dan tembus hujan. Meskipun bivak kami sendiri sendiri, namun bivak kami saling berdekatan, sehingga kami satu sama lain sering mengeluh, terutama si iza yang tidak bisa tidur gara-gara bivak nya kehujanan dan tembus air, sehingga sangat mengganggu dan kedinginan.

Waktu itu kami sudah makan bonggol pakis, yang rasanya seakan akan membuat si yogi mau muntah. Tapi mau bagaimana lagi, hanya itu yang bisa setidaknya membuat perut ini terisi. Hari itu kami hanya habiskan untuk berbaring dan tidur di bivak kami masing-masing, karena hujan deras juga, sehingga kami tidak bisa ngapa ngapain.

Hari Kelima ( 261115 )

Hari ini badan serasa lemas tak karuan, dikarenakan hari ini kami harus membuat bivak alam yang baru, dimana tempatnya antar anggota harus saling berjauhan, setidaknya 20 meter. Jangan bayangkan 20 meter di hutan itu dekat, dimana kanan kiri adalah rimba yang luas, pepohonan lebat, dan berjubel nya ranting ranting pohon.

Kali ini, setelah diberi masukan oleh mas Frank bagaimana bentuk bivak yang aman dan nyaman, saya mencoba membuatnya. Walaupun harus mencari berbagai kayu dan dedaunan lebat untuk membuat bivak. Hasil dari bivak yang saya buat kali ini sangat nyaman dan istimewa. Luas dan hangat. Pagi pagi kami didatangi oleh kancil dan Nurdin, ternyata mereka sedang explore makanan. Kami pikir hebat sekali mereka sampai explore sejauh ini, stamina apa yang mereka punya.

Ternyata pada intinya mereka sedang tersesat saat explore dan kebetulan nyasar di tempat camp kami. Mereka juga mengeluh soal lapar, kami semua saling cerita. Sehingga saat itu lemas bisa sedikit tertahan gara2 kebersamaan kita. Kami saling berbagi, kancil dan Nurdin yang membawa begonia dan beri, tak lupa membagikan nya pada kita, saya juga menyuguhkan sedikit gula jawa dan air kepada mereka. Setelah beranjak siang, mereka kembali ke tempat camp mereka semula. Lalu pada siang - sore kami diharuskan untuk explore makanan.

Saya memakan pakis lagi, karena tidak ada opsi lain selain itu yang mengenyangkan, saya dan iza makan sedikit, sedangkan yogi tidak makan, karena rasanya yang mungkin akan membuatnya muntah. Sekitar jam 5 an, kami disuruh oleh pendamping untuk membuat api.

Saya langsung bergegas untuk mencari ranting ranting dari pepohonan yang mati, karena kebanyakan kayu adalah kayu basah, karena semalaman diguyur hujan. Saya sukses membuat api, saya sengaja membuat api didepan bivak karena yang pertama akan menghangatkan, lalu melindungi dari hewan buas dan juga asapnya menghilangkan nyamuk.

Sekitar jam 6an sore saya hanya berbaring di bivak hingga tertidur, tidak ada yang bisa dilakukan, hanya bisa memikirkan semoga survival ini segera berakhir dan kami bisa makan bebas kembali. Dari beberapa panitia ada yang sengaja menakut nakuti bahwa diksar ini masih akan ditambah 1 minggu Lagi. Wat de pak!!! Tapi kami tidak percaya.

Hari keenam ( 271115 )

Kami semua sedikit merasa lega, karena ini adalah hari dimana tinggal 1 hari lagi kita menjalani diksar GH ini. Hari ini kami ditugaskan oleh pendamping untuk membuat trap dan explore makanan. Fix, hari ini lemas sekali, hampir tidak ada stamina dari kami para anggota. Untuk berjalan beberapa meter saja, tubuh ini pusing dan seakan mau ambruk.

Beberapa dari kami bertanya pada pendamping, apakah hari ini kita akan kembali ke meeting poin dan bertemu dengan carier tercinta kami. Pendamping hanya diam dan tidak menjawab, membuat kami semakin lemas. Hari ini kami semua tidak makan, karena sudah mulas dengan yang namanya bonggol pakis.

Setelah explore makanan dan membuat trap, kami semua hanya berdiam diri di bivak kami masing-masing, lemas sekali raga ini, kami hanya membayangkan betapa enaknya nasi tempe nya yu par, si yogi yang sudah lemas tak karuan selalu berteriak yu par dan nasi tempe nya.

Setelah hanya bisa berdiam diri, menghangat kan diri dan mengeluh, kira kira jam 2 siang kami disuruh oleh pendamping untuk bersiap siap kembali. Aku sempat bingung, mau dibawa kemana lagi kita kali ini, iza dan yogi menanyakan pada pendamping, namun pendamping hanya menjawab dengan jawaban yang sangat simple buat mereka yaitu 'rahasia'. Jawaban yang membuat kami semua merasa putus asa.

Setelah packing, ternyata kami masih disuruh untuk IMPK lagi oleh pendamping, gilaa batin ku. Kami semua hampir tidak ada daya untuk berfikir, untuk berjalan saja sudah sempoyongan tak karuan. Akhirnya aku sebagai navigator memutuskan untuk berjalan sesuai dengan yang aku dapat dari hasil observasi lapangan.

Walaupun sebenarnya aku sedikit ragu dengan lokasi dan arah yang akan kami tuju, tapi aku memutuskan untuk tetap nekat dan percaya. Karena pada saat itu mas Frank seperti sedang menjebak kita dengan instruksi ikuti saja arah sungai. Sedangkan untuk ke sungai kita harus menuruni lembah yang curam. Aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sesuai dengan hasil observasi.

Sekitar 2 jam an berjalan, kita bertemu dengan kelompok nya kancil, Nurdin, dan vicki. Mereka sedang membayar set, teriakan mereka menggema menggelar di tengah belantara hutan. Kami tidak mau kalah, kami juga membayar set, meskipun hanya 5 set. Akhirnya 2 kelompok  kami disatukan, sehingga perjalanan serasa lebih ringan, karena semakin ramai.

Kenekatan kami membawa berkah, dari kejauhan kami melihat tower dan rumah rumah warga. Sungguh berkah bagi kami, sekitar jam 5 an kita sampai pada meeting point!! Kami diberikan instruksi untuk membuat bivak alam dengan kapasitas 11 orang. Pastinya bivak yang sangat besar!! Kancil yang membuat konsep nya, kami semua gotong royong membuat bivak, selagi menunggu kelompok lain yang satu demi satu berdatangan.

Akhirnya semua kelompok telah berkumpul kecuali kelompok nya adnan, hammam, dan esti. Kami bergegas membuat api, karena sudah malam dan mulai dingin. Akhirnya kami didatangi panitia dan dijelaskan bahwa waktu survival kalian sudah habis, sehingga malam itu kami diberikan bubur oleh panitia, yang harus kami bagi 11 orang. Kami semua merasa sangat lega, akhirnya bisa makan enak kembali, meskipun hanya bubur.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya kelompok terakhir Yang kami tunggu tunggu akhirnya datang. Kami mulai makan, dengan giliran secara memutar. Malam itu kami saling cerita. Namun di tengah suasana hangat tersebut. Tiba tiba kami dikumpulkan lagi oleh panitia. Kali ini lebih serius dari sebelumnya. Kami disuruh berjalan berurutan ke sebuah tempat lapang. Ternyata inilah waktunya pelunasan set. Sementara saat itu saya ada sekitar 54 set. Yang artinya ada 540 push up, 540 sit up, dan 270x semboyan.

Akhirnya kami dibagi berdasarkan total set. Yang diatas 40 set ada 4 orang, yaitu aku, Nurdin, faisal, dan totok. Kami sempat sedikit diberi shock terapi, terutama oleh mas hapsoro, senior kapalasastra. Kami seakan diinterogasi, namun dengan cara yang baik, tidak ada kekerasan. Akhirnya setelah sekian lama diberikan shock terapi oleh beberapa panitia dan senior, kami langsung disuruh untuk melunasi set kami. Baru 5 set berjalan, kami dihentikan oleh mas pii.

Dia mengatakan bahwa tidak mungkin 40set lebih diselesaikan dengan cara biasa. Akhirnya kami semua berembuk dan akhirnya mas pii memutuskan untuk memberikan kami nilai 5 set, yaitu dengan cara jalan jongkok,sekitar 20meter bolak balik. Walaupun melelahkan, tapi kami rasa dengan hukuman ini, pembayaran set kami lebih cepat dibanding yang dibawah 40 set. Karena teman teman kami yang dibawah 40 set harus membayar set seperti aturan biasa, yaitu push up, sit up, dan semboyan. Sedangkan kami 5 set hanya dengan jalan jongkok dan semboyan.

Sungguh baik hati mas pii dan mas hapsoro yang memberikan kami yang diatas 40 set dengan hukuman yang kami rasa lebih mudah untuk kami selesai kan. Sungguh, kami rasa kami yang diatas 40 set, namun teman teman yang dibawah 40 seakan malah dibuat jauh lebih susah hukuman nya. Ketika kami semua yang diatas 40 set tinggal 10 set. Teman teman yang lain ada yang masih 20 an dan belasan set. Akhirnya kami semua membagi total set yang belum kami bayar lalu dibagi dengan jumlah orang yang akan membantu kami membayar set.

Jadi, ada beberapa teman yang sudah selesai membayar set, salah satunya saya yang sudah selesai, lalu kami ikut membantu teman teman kami yang belum selesai dengan cara diatas tadi, sehingga hukuman nya dapat kita panggul bersama, sehingga lebih ringan. Setelah semuanya telah selesai membayar set, kami semua disuruh oleh panitia untuk menutup mata kami dengan slayer. Setelah semuanya tertutup, kami disuruh untuk berjalan bergandengan, dan posisi ku ada di paling depan.

Setelah kami disuruh berhenti, saya merasakan suara yang ramai, api yang hangat, namun slayer belum boleh dibuka, sehingga kami tidak tahu ada apa didepan kami. Setelah beberapa menit, akhirnya panitia menyuruh kami semua untuk membuka slayer masing-masing. Saya dan teman-teman terkaget dan terharu, ternyata kami sudah disambut oleh para panitia dan senior dari kapalasastra UGM, mereka bertepuk tangan kepada kami para anggota diksar dan memberikan selamat.

Acara dilakukan ditengah api unggun yang hangat. Setelah beberapa dari senior kapalasastra memberikan sambutan dan selamat, acara dilanjutkan dengan pengalungan slayer putih AM Anggota Muda kapalasastra UGM. Saya sangat senang dan sedikit terharu, karena pada saat itu nama saya disebut pertama oleh panitia untuk penerimaan slayer AM dan kaget, ternyata saya akhirnya mampu menjalani diksar kapalasastra kali ini! Pada saat itu yang mengalungkan slayer AM kepada saya adalah mas Mada, senior kapalasastra UGM.

Setelah saya, dilanjutkan oleh teman teman lain dalam proses pengalungan slayer AM. Slayer yang lama wajib dibakar di tengah api unggun. Sempat meminta untuk jangan dibakar, karena menyimpan banyak kenangan didalam slayer hijau diksar itu. Namun ketika ada yang baru, maka yang lama haruslah dibakar, karena itu merupakan tradisi dari kapalasastra. Setelah acara pelantikan Anggota Muda selesai, kami semua dibebaskan, akhirnya malam itu pun kami bisa merokok sepuasnya. Namun untuk tas carier kami, baru bisa dikembalikan oleh panitia pada besok pagi nya.

Malam nya saya, kancil, hammam, dan beberapa teman lain tidur diluar. Kami persilahkan teman teman yang tidak kuat dengan dingin untuk tidur di bivak. Karena ukuran bivak nya ternyata tidak cukup untuk dimasuki 11 orang. Saya menikmati malam itu. Beberapa dari kami saling cerita dan curhat, hingga berbagai rahasia kami terbongkar, namun itu adalah salah satu cara untuk mempererat persahabatan kami semua. Kami yang tidur diluar, mengelilingi api unggun kecil, sambil memandangi bintang bintang dilangit yang sangat terlihat jelas dan indah, hingga kami terlelap.

Hari ketujuh ( 281115 )

Bangun pagi, hawa dingin langsung merasuk ketubuh kami semua, terutama saya, yang saat itu memakai SB yang sangat tipis dan berada diluar bivak. Hari ini kami sangat senang,karena ini adalah hari terakhir kami menjalani diksar GH, dan akhirnya tas carier kami bisa kembali lagi. Tak tanggung tanggung, setelah carier kami kembali, kami langsung seperti singa kelaparan. Semua makanan yang ada di carier langsung kami keluarkan. Bahkan yang ada di depanku saat itu seperti, roti, madu, susu langsung saya habiskan.

Akhirnya kami membuat mie rebus dan kopi untuk sedikit mengenyangkan perut kami, kalo bisa di total, mungkin pagi itu aku sudah habis 4 mie, begitu pun teman teman lainnya. Aku dan beberapa orang turun ke sendang untuk mengambil air dan juga mandi. Saat sampai di sendang, tak tanggung tanggung, aku dan semua temanku langsung berbugil ria dengan hanya bertutup kan celana dalam. Walaupun saat itu ada juga perempuan yang sedang mengambil air, kami tidak peduli. Kami butuh kesegaran setelah satu minggu badan ini tidak dibasuh sabun dan shampo.

Setelah puas bermain di sendang, kami kembali lagi ke atas untuk makan dan ngopi ngopi. Hari ini begitu senang dan nikmat. Setelah mengisi tenaga full, sekitar jam 1 siang kami disuruh panitia untuk packing dan langsung berkumpul. Kumpul siang itu adalah menutup acara dan sesi foto bersama, baik dari anggota, senior, maupun panitia diksar kapalasastra ini.

Setelah puas berfoto, kami lanjut untuk kembali ke atas, ke permukiman, dimana disana kami semua sudah ditunggu oleh truk yang akan mengantarkan kami pulang kembali ke jogja. Di tengah jalan, kami semua sempat diguyur hujan, karena truk nya tidak ditutupi terpal, tapi tak apa, karena hari ini, kami semua elemen kapalasastra merasa bahagia karena telah sukses menjalani diksar GH ini. Sampai di jogja sekitar jam 9 malam, kami langsung bergegas ke sekre dan beristirahat sejenak. Setelah itu mengambil kendaraan kami yang ada di kos didi.

Mungkin ini hanyalah sebagian kecil dari bagaimana suka duka diksar kapalasastra UGM tahun 2015. Selebihnya tak bisa diungkapkan dalam tulisan, karena memang, saya juga bukanlah orang yang handal dalam menulis, saya hanya bisa mengungkapkan apa yang ada di fikiran saya dengan terbuka melalui blog ini. Terimakasih kepada Allah Swt, karena dengan rahmat Nya lah diksar kapalasastra tahun ini dapat berjalan dengan lancar. Lalu kepada kedua orang tua, terutama ibuk, yang selalu mendoakan anaknya ini dalam menjalani segala kegiatan nya.

Kepada seluruh teman teman seperjuangan, adnan, yogi, totok, faisal, kancil, Nurdin, vicki, esti, halim, hammam, dan iza, kalian luar biasa, bangga punya teman seperti kalian. Kepada panitia kami ucapkan banyak sekali terimakasih, tanpa konsistensi panitia yang baik, kegiatan ini tak kan berjalan dengan lancar. Dengan menggunakan konsep kekeluargaan, dimana sesuai dengan apa yang dikatakan mas pii dan akan selalu saya ingat, bahwa :

'Disini (kapalasastra) hanya sebagai media bagi kalian untuk belajar terhadap alam bebas, kita gak akan memakai metode kekerasan, senioritas, dan yang sejenisnya, alam yang akan mendidik kalian, biarlah kalian diajari langsung oleh alam. Kapalasastra adalah keluarga, mana ada keluarga kok saling pukul, tendang, dan bentak. Kita itu berbeda, karena kita adalah kapalasastra. ' Mas pii, hari ketiga diksar GH 2015.

Sehingga saat kami diksar, kami merasa seakan tidak ada beban dari panitia. Kebetulan saat itu diksar kami berbarengan dengan salah satu mapala yang ada di jogja, namun metode yang mereka gunakan dalam diksar berbanding terbalik dengan kita, dimana mereka memakai kekerasan dan juga senioritas. Ketika ada beberapa panitia yang membentak bentak dan terdengar dari kejauhan, saya balas dengan membentak yang tak kalah keras, seperti ini kalo tidak salah bentakan saya :

Woyy, bajingaaan, rasah nggarapi, kui mapala po militer e, rasah sok kewanen.
Mereka lalu membalas, tapi saya lupa balasan nya. Akhirnya saya timpali lagi, Bajingaan ii, biasa waeee!! Nggo peserta, ojo gelem digarapi, dilawan wae!!

Pada saat itu, hari ketiga diksar, dan saya berteriak seperti itu didepan mas pii dan mb nada, karena saat itu emosi saya terpancing. Saya memang memiliki prinsip, "Kalo saya dihantam tanpa alasan yang logis, saya akan balas dengan hantaman yang logis!! Siapapun itu, karena yang saya takuti hanya orang tua dan Allah." Namun mereka biasa saja dan malah mendukung saya, lalu mas pii mengeluarkan kata-kata nya tadi yang akan selalu saya ingat, bahwa kapalasastra adalah sebuah keluarga.

Tak lanjutkan lagii, terimakasih juga kepada para senior kapalasastra yang sudah banyak memberikan motivasi kepada kami. Pokoknya terimakasih banyak buat semua elemen yang telah mendukung untuk terselenggara nya diksar kali ini. Kepada majestic,sasenitala, pantha Rei, dan juga mapala lainnya, terimakasih telah meminjami berbagai alat dan menyediakan transportasi bagi kami.

Seluruh pengalaman dalam diksar ini, pasti akan berguna bagi kami, terutama bagi saya baik dalam waktu dekat ataupun dalam jangka panjang.

Alam layaknya orang tua bagi manusia, mereka dapat menyediakan apapun yang kita minta. Namun sikap manusia layaknya seorang anak yang durhaka pada orang tua nya. Manusia hanya tau tentang makan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepuasan pribadi mereka. Mereka tak memikirkan nasib orang tua mereka  (alam) yang semakin lama semakin  keriput, sakit sakitan, sekarat, dan hampir mati! Jika alam mati apa yang bisa mereka lakukan? Hanya bisa menyesal dan menyalahkan satu sama lain. Layaknya anak kecil ingusan yang ditinggal orang tua nya meninggal, tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menangis. Sebelum terlambat, alangkah baiknya, kita sedikit peduli terhadap alam, sedikiiit saja. Hanya dengan menghijaukan lingkungan kita, tidak membuang sampah sembarangan, dan kegiatan kegiatan kecil lainnya, kita akan membuat orang tua kita (alam)  tersenyum dan akan teruuus memberikan kebaikan dan manfaat bagi kita sebagai manusia.

So... Tunggu apalagi, gak usah banyak mikir, saatnya kita memberi, jangan hanya mengambil. Salam Lestariii. Cheers 🍻 😁😁

Senin, 30 November 2015

Kambing=Cintya

Hari ini terpaksa kakiku harus dibedah oleh dokter karena tertancap paku pada minggu sore. Dokter menanyakan padaku : apakah ada alergi? Aku hanya menggelengkan kepala, seolah mengiyakan

Setelah itu dokter mulai menyuntik luka pada kakiku. Dokter kembali menanyakan : Apakah sakit mas? Aku hanya menggelengkan kepala, seolah tidak merasakan apa apa.

Setelah selesai  di perban, dokter menyuruh ku duduk dan lantas menanyakan : Kenapa sedari tadi mas nya hanya menggelengkan kepala saat saya tanya?

Karena saya hanya merasakan alergi dengan wanita yang dengan mudah berjanji, namun dengan mudahnya pula ia pergi...

Dan saya hanya merasakan sakit kala pergi ke sarkem dengan dompet tebal berisi ratusan ribu... Namun disana tak bertemu dengan cintya....

Dokter termangu bingung, lalu aku melanjutkan, yaa cintya adalah penjual
Susu kambing keliling yang beberapa waktu lalu kubeli dan nikmati susu nya.

Susu kambing  di tempat cintya mahal karena kambing nya membuat perkutut dibalik celana tak karuan menahan muntah putih tebal yang meraupi wajah si kambing yang merasa lega.

Senin, 16 November 2015

Nasib Mimpi

Kau tahu kenapa mimpi indah jarang menjadi nyata kala kau bangun?
Karena mimpi mengharapkan energi...
Energi bisa kau dapat dari secangkir kopi

Sedangkan ketika mimpi
Apakah ada penjual kopi yang menawari?
Mereka pun juga sibuk mengurusi mimpi mereka sendiri...

Sehingga semua mimpi mimpi mu
Telah larut menjadi satu
Dalam sebuah 'angan'  yang disebut masa lalu..

Hey Sarijan

Waktu kecil dulu, ayah sering membawa ku ke museum
Kulihat disana Jenderal Soedirman berdiri gagah dengan blangkon dan jaket nya

Ayah berkata padaku: 'hey anakku, kau tahu nama banyak pahlawan di negeri ini, tapi apakah kau tahu seorang yang bernama sarijan?
Aku lantas menjawab : Tak tahu, apakah dia juga seorang pahlawan?

Dia adalah salah satu pegawai pemerintahan Belanda dari Indonesia
Lalu ak bertanya, berarti dia adalah penghianat?
Kau tak tahu, dialah yang membuat pimpinan Belanda galau, risau, tak berdaya.

Dia yang telah memberikan racun pada sang pimpinan.
Aku hanya mendengar kan, lalu ayah melanjutkan..
Racun itu berupa kopi...
Kopi membuat tenang, tenang menjadikan nyaman, nyaman menjadi rindu.

Rindu itu menjadikan enggan dan malu untuk menyakiti
Karena dalam partikel kopi, terdapat sebuah persahabatan abadi...
Belanda tak kan menyerah walau seluruh negeri ini menjalankan agresi.

Belanda angkat tangan melalui jalur konferensi
Dalam tiap konferensi yang mencekik urat nadi,
Sarijan menjalankan sebuah misi...
Dia berikan  pada seluruh delegasi secangkir kopi..

Kau tahu yang terjadi setelah ini? Kemerdekaan untuk Indonesia tak dapat dipungkiri
Namun, apakah nama sarijan di tiap museum terpatri?
Hanya ada soekarno, hatta, dan kartini

Sarijan adalah seorang pahlawan yang memilih melarikan diri..
Dari pada harus dimakan oleh keegoisan politikus negeri ini.
Tapi yang pasti, sarijan telah membuktikan bahwa 'secangkir kopi' telah menaklukkan 'emosi dan agresi'.

Sejak Tanpamu

Sejak berpisah denganmu,
Aku berfikir akan baik-baik saja.
Tapi ketika hp aku buka,
Disana kamu menanyakan kabar.
Ternyata aku baru sadar,
Bahwa rindu tak bisa membuatmu berubah seperti dulu.
Hanya luka dan penyesalan mungkin yang akan mengisi hati ku yang biru.
Sambil meratap dan menunggu,
Kutata kartu ku dan mulai menghisap cerutu......
Sampai nanti datang seseorang yang akan menggantikan mu,
Yang akan mengisi hati ini dengan ribuan cerita baru.

Minggu, 15 November 2015

Kumpulan Sajak Joko Pinurbo

Mengenang Asu

 
Pulang dari sekolah, saya main ke sungai.

Saya torehkan kata asu dan tanda seru

pada punggung batu besar dan hitam

dengan pisau pemberian ayah.

 
Itu sajak pertama saya. Saya menulisnya

untuk menggenapkan pesan terakhir ayah;

“Hidup ini memang asu, anakku.

Kau harus keras dan sedingin batu.”

 
Sekian tahun kemudian saya mengunjungi

batu hitam besar itu dan saya bertemu

dengan seekor anjing yang manis dan ramah.

 
Saya terperangah, kata asu yang gagah itu

sudah malih menjadi aku tanpa tanda seru.

Tanda serunya mungkin diambil ayah.

Surat Kopi

Lima menit menjelang minum kopi, 
aku ingat pesanmu: “Kurang atau lebih, 
setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi.”

Mungkin karena itu empat cangkir kopi sehari
bisa menjauhkan kepala dari bunuh diri.

Kau punya bermacam-macam kopi 
dan kau pernah bertanya: “Kau mau pilih 
kopi yang mana?” Aku jawab: “Aku pilih kopimu.”

Di mataku telah lahir mata kopi. 
Di waktu kecil aku pernah diberi Ibu cium rasa kopi.
Apakah puting susu juga mengandung kopi? 

Kopi: nama yang tertera pada sebuah nama. Namaku.

Burung menumpahkan kicaunya ke dalam kopi.
Matahari mencurahkan matanya ke hitam kopi.
Dan kopi meruapkan harum darah dari lambungmu.

Tiga teguk yang akan datang aku bakal 
mencecap hangat darahmu di bibir cangkir kopiku.

(2013)

Surat Kau

Kau tak ada di kakiku
ketika aku membutuhkan langkahmu
untuk merambah rantauku.

Kau tak ada di tanganku
ketika aku membutuhkan jarimu
untuk menggubah gundahku.

Kau tak ada di sarungku
ketika aku membutuhkan jingkrungmu
untuk meringkus dinginku.

Kau tak ada di bibirku
ketika aku membutuhkan aminmu
untuk meringkas inginku. 

Kau tak ada di mataku
ketika aku membutuhkan pejammu
untuk merengkuh tidurku.

Mungkin kau sudah menjadi aku
sehingga tak perlu lagi aku menanyakanmu.

(2013)

Surat Pulang

Tenanglah. Aku tak pernah mengharap 
oleh-oleh dari orang yang hidupnya susah. 
Kamu bisa pulang dengan rindu 
yang masih utuh saja sudah merupakan berkah.

Pulang ya pulang saja. Tak usah repot-repot 
membawa buah tangan yang hanya akan 
membuat tanganku gemetar dan mataku basah.

Aku tahu, kepalamu kian berat 
dan hidupmu bertambah penat. Mau selonjor 
dan ongkang-ongkang saja kamu tak sempat.

Pernah aku jauh-jauh pergi untuk menemuimu 
dan tak bisa menemukanmu. 
Di manakah kamu? Ke manakah kamu? 
Ealah, ternyata kau sedang beribadah di akunmu.

Pulanglah dengan girang jika pulang
adalah menulis ulang sajak yang rumpang.
Jika kau punya banyak kucing tapi tak punya 
ngeong kucing, aku punya malam-malam 
bertaburkan ngeong kucing.

Pulanglah dengan lugu. Masih ada pintu untukmu, 
bahkan jika kau pulang telanjang malam-malam
saat aku sedang bertukar meong dengan kucingku.

(2013)

Ingatan

Hujan masih mengingat saya
walau saya tak punya lagi daun hijau
yang sering dicumbunya dengan gila
sampai saya terengah-engah
menahan beratnya cinta.

Hujan masih mengingat saya
walau saya tinggal ranting kering
yang akan dipatahkannya 
dan dibawanya hanyut dan sirna.

(2012)

Malam Minggu

Malam minggu, 
malam para jomblo, 
malam para penunggu.

Pengembara muda duduk gelisah di beranda
menunggu pacarnya tak kunjung tiba.
Rindu yang ditabungnya sudah jadi racun;
bahayanya sudah sampai di ubun-ubun.

Ada orang linglung berjalan limbung di depan rumah.
Matanya bingung melihat jaman sudah berubah.
Mau belok kiri, ia gamang dan ragu.
Mau belok kanan, takut terjebak di gang buntu.

Hujan datang dan listrik mati.
Kepala takut gelap, hati tak mau pergi.
Apa lagi yang bisa bikin tenteram dan betah 
bila semua, seperti kata Chairil, 
tambah jauh dari cinta sekolah rendah?

Pengembara muda duduk gelisah di beranda
menunggu pacarnya tak kunjung tiba.
Apakah di sana si dia juga resah menanti?
Ia mainkan gitar dan ia bernyanyi:

Kekasih pergi meninggalkan celana di kamar mandi.
Mimpi pergi meninggalkan selimut yang belum dicuci.
Hujan pergi meninggalkan petir di subuh hari.
Burung pergi meninggalkan kicau di ranting trembesi.
Puisi pergi meninggalkan bunyi di palung sunyi.

Pergilah pergi ke mana jaman mengajakmu pergi.
Kuminum sendiri racun rinduku di sini.
Jangan khawatir, aku tak akan mati.

(2010)

Jumat, 13 November 2015

Kapan Bisa Seperti Ini Lagi (?)


Ingatlah teman2,bahwa persahabatan itu sangatlah mahal, kau tidak bisa membeli nya dengan uang atau apapun itu untuk mendapatkan nya.  Kau hanya bisa mendapatkan nya dengan ketulusan, kegilaan, kerelaan, dan kesusahan. 

Aku disini mengartikan sahabat bukanlah sebagai seorang teman biasa, temen yang kalian kenal sehari hari. Disini sahabat adalah keluarga kedua ku. Mereka yang selalu menjadi tempat ku berkeluh kesah, mereka yang selalu setia menemani dalam suka dan duka, mereka yang selalu menghina dan mengejek ku dengan senang hati tanpa ada emosi, mereka yang selalu mensupport setiap langkah2 ku, mereka yang selalu membuat ku nyaman dan bahagia saat berada bersama mereka. 
Mereka yang berada dalam foto2 tersebut adalah sahabat2 ku. Sampai sejauh ini aku masuk bangku perkuliahan, aku masih belum bisa menemukan seorang sahabat2 seperti mereka. Aku hanya berharap semoga lambat laun, di ugm ini, aku bisa mendapatkan sahabat2 seperti mereka yang berada di foto.

 Nikmatilah masa mudamu untuk mencari sahabat ataupun kawan sejati, karena saat kelak kau tua nanti, mereka lah yang akan menjadi sumber cerita mu pada keluarga, kepada anak, istri, bahkan cucumu. Bahwa kau bisa melangkah sejauh ini adalah salah satunya karena peran sahabat2 mu. Dan seorang sahabat adalah mereka yang akan selalu menjadi SAHABAT hingga akhir hayat memisah. 

Rabu, 04 November 2015

Struggle

Hidup didunia ini ternyata memang tak semudah dan se indah yang dibayangkan,bagi  kaum munafik dan para penjahat lainnya,mungkin dunia ini hanyalah tempat yang mereka anggap "persetan" sehingga mereka memutuskan untuk berlaku yang tidak sesuai dengan norma yang ada. Apa mau dikata,walaupun dari dulu menghujat para munafik dan para penjahat,tapi pada faktanya ternyata aku juga bagian dari mereka..yaaah,faakk !! Memang bagi kebanyakan orang masa kini yang gila "ke hits an" sehingga mereka memunafikan diri namun seakan-akan mereka meneriakan anti kemunafikan dengan kebanyakan slogan "LEBIH BAIK DIASINGKAN DARI PADA MENYERAH PADA KEMUNAFIKAN" dan slogan-slogan lainnya. Aku juga dulu menjadi bagian dari mereka,penuh kemunafikan,aku meneriakan "anti maling"tp pada faktanya aku juga pernah maling,dan bahkan dulu "sering" tetapi atas nama persaudaraan dengan teman-teman,akhirnya tidak ada yang perlu diprotes,bahkan kami kompak melakukan "itu semua" meskipun korbannya teman seangkatan sendiri. Aku memang nakal,yaa nakal,tp itu dulu. Sekarang setidaknya aku sudah lebih  sadar,sudah saatnya aku belajar memperbaiki diri,mengurangi rokoku, alkohol, dan hal2 negatif lainnya. Aku gak mau menikahi seorang wanita yg (tidak baik),memiliki anak-anak yang dididik dengan cara yang buruk,karena penddikan untuk anak,yang paling utama adalah siapakah ibunya.. karena dari situ,seorang ibu yang baik maka juga akan mendidik anaknya dengan cara yang baik pula,namun juga sebaliknya apabila sang istri memiliki sifat yang tidak baik maka itu juga akan berpengaruh terhadap sifat anak kedepannya. Belajar memanglah tidak mudah dan instan, tp sedikit demi sedikit aku mulai belajar, aku ingin mengurangi minum ku, rokok ku, sifat-sifat buruk ku yg lainnya.  Ingin ada seseorang yang mendampingi segala perjuangan ini, mensupport segala proses perubahan ini. Menemani dalam suka dan duka. Tidak hanya dengan mudah nya datang dan pergi sesuka nya, saya pun juga bisa begitu, bahkan lebiih. Pernah ingin serius dengan seseorang, tp akhirnya juga hanya preek. Modal omong. Aku juga belajar sadar diri, pantaskah aku untuk mendekati dia dengan hanya bermodalkan aku yg masa kini. Sehingga ak sering minder dan malu. Karena di jaman kuliah ini, kebanyakan semuanya sudah belajar untuk membangun hubungan yg benar-benar serius. Sangat berbeda dengan jaman sma, dimana dia yg paling hitz di sekolah maka dia akan dipuja oleh banyak wanita. Di jaman kuliah ini, hampir semua wanita memilih lelaki yg memang serius, mapan, dan mampu untuk membimbing sang wanita ke kehidupan yg lebih baik.

Ingatkan Aku!!

TOLOONG, INGATKAN AKU KETIKA AKU MULAI SOMBONG, SOK2 AN DAN MEMBUAT KALIAN SEMUA MERASA TERGANGGU DENGAN KEHADIRAN KU, TOLOONG!!

Aku hanyalah manusia biasa, yang adakalanya kehadiran sifat2 ku ini mungkin membuat kalian senang ataupun membuat kalian berang. Aku hanyalah pria biasa yg kadang kala termakan emosi dengan segala pancingan2 kecil yg sebenarnya biasa saja.

Terserah bagi kalian mau melabeli saya apa, itu hak kalian, mau yg baik ataupun buruk dan saya tak akan marah dengan itu, saya tidak akan marah!! Namun jgan sekali kali kalian menghina sahabat atau keluarga saya! Jangan sampai, disitu mungkin emosi saya sulit terkendali.

Namun, aku memiliki prinsip, selagi fisik ini belum kau sentuh, ak masih bisa menerima, tp kalau sudah kalian yg mulai dgn menyentuh ku. Aku tak bisa jamin emosi ku bisa kukendalikan. Aku memang tak pandai menulis dan merangkai kata2. Aku hanya bisa menyampaikan apa yg ada dalam hati ini, dengan sangat jujur dengan menuliskan nya disini. Aku sadar betapa pentingnya menjalin persahabatan. Sampai sejauh ini, ak mempunyai beberapa org sahabat yg sudah kuanggap sebagai saudara ku sendiri.

Aku berharap di jaman kuliah ini ak masih bisa menemukan teman yg memang mau menerima ak apa adanya, sedih senang selalu bersama, mampu menjadi sahabat yang kelak menjadi keluarga.

Dan aku sadar bahwa itu susaah, karena kebanyakan org jaman sekarang banyak termakan gengsi dan emosi. Bagaimana tidak, hanya demi mengejar gengsi, seorang anak buruh tani rela memeras orang tua nya hanya demi bisa mentraktir kawannya di restoran saat ulang tahun.

Lebih baik bagiku menjadi diri sendiri, tak punya uang? Tak masalah, kita juga bisa menjadi bahagia kok tanpa uang. Aku sering mendapati diriku sendiri saja tak punya uang. Lantas bagaimana kau bisa mentraktir pacar, sahabat mu kalo kau tak punya uang??

Bagi dia yang mau menerima ku apa adanya, itu sebenarnya bukan lah suatu masalah, aku sering katakan pada pacarku (dulu) bahwa aku sedang tak punya uang, kalo kau mau, ayo temenin aku makan di angkringan.

Bagi sahabatku uang ada di urutan akhir untuk bahagia. Aku tak bisa menjelaskan nya, intinya ketika aku ada uang, aku tak keberatan membagi uang ku pada sahabat2 ku, begitu juga sebaliknya., yang penting kami bahagia, tidak ada gengsi, tidak ada egois, tidak ada emosi, hanya menjadi diri kita sendiri.

Meskipun sahabat2 ku rerata orang yang memang 'sedikit gila', tapi disanalah aku mendapat kan salah satu rasa 'bahagia' dalam hidup ini. Sekali lagi, bagi kalian teman2,sahabat,dan semua yang mengenal saya, INGATKAN LAH AKU KETIKA AKU SUDAH MULAI EGOIS, EMOSI, TIDAK MENJADI DIRI SENDIRI, DAN MEMBUAT KALIAN SEMUA MERASA TIDAK NYAMAN DENGAN KEHADIRAN KU. I LOVE YOU!! ☺😊