Waktu kecil dulu, ayah sering membawa ku ke museum
Kulihat disana Jenderal Soedirman berdiri gagah dengan blangkon dan jaket nya
Ayah berkata padaku: 'hey anakku, kau tahu nama banyak pahlawan di negeri ini, tapi apakah kau tahu seorang yang bernama sarijan?
Aku lantas menjawab : Tak tahu, apakah dia juga seorang pahlawan?
Dia adalah salah satu pegawai pemerintahan Belanda dari Indonesia
Lalu ak bertanya, berarti dia adalah penghianat?
Kau tak tahu, dialah yang membuat pimpinan Belanda galau, risau, tak berdaya.
Dia yang telah memberikan racun pada sang pimpinan.
Aku hanya mendengar kan, lalu ayah melanjutkan..
Racun itu berupa kopi...
Kopi membuat tenang, tenang menjadikan nyaman, nyaman menjadi rindu.
Rindu itu menjadikan enggan dan malu untuk menyakiti
Karena dalam partikel kopi, terdapat sebuah persahabatan abadi...
Belanda tak kan menyerah walau seluruh negeri ini menjalankan agresi.
Belanda angkat tangan melalui jalur konferensi
Dalam tiap konferensi yang mencekik urat nadi,
Sarijan menjalankan sebuah misi...
Dia berikan pada seluruh delegasi secangkir kopi..
Kau tahu yang terjadi setelah ini? Kemerdekaan untuk Indonesia tak dapat dipungkiri
Namun, apakah nama sarijan di tiap museum terpatri?
Hanya ada soekarno, hatta, dan kartini
Sarijan adalah seorang pahlawan yang memilih melarikan diri..
Dari pada harus dimakan oleh keegoisan politikus negeri ini.
Tapi yang pasti, sarijan telah membuktikan bahwa 'secangkir kopi' telah menaklukkan 'emosi dan agresi'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar