Rabu, 30 Desember 2015

Kisah Pria

Ketika dulu engkau hadir , aku tidak menghiraukan.

Ketika dulu engkau mengejar, aku hanya acuh tak acuh.

Ketika dulu engkau peduli, aku bahkan tak menatap.

Ketika dulu engkau mengungkapkan semuanya, aku tak peduli akan semuanya.

Ketika dulu engkau memohon, aku malah meninggalkan.

Hingga akhirnya aku tersadar, bahwa sebuah rasa jangan hanya memandang dari muka.

Sebuah cinta jangan hanya mempedulikan luar nya saja.

Matahari pun akan selalu memberikan sinar nya pada bumi
Meskipun bumi selalu angkuh dan tak peduli

Lihat saja kalau besok matahari sudah bosan, dan sinar nya ia padamkan

Bumi hanya seperti seonggok bola malam, yang tak lebih pahit dari pada kopi hitam.

Tak usah sok sok an membuat puisi
Kalau ujung ujungnya hanya mau menggauli

Pulang lah saja ke rumah, bilang pada keluarga mu
Besok aku mau menikah, dengan gadis cantik satu sekolah

Pria sejati tak usah bicara soal hadiah pada wanita nya
Karena yang mereka mau adalah ucapan sah oleh para saksi didepan walinya

Gausah bingung bingung cari mahar buat sang istri
Bawa saja seperangkat alat sholat dan kopi hitam siap saji

Jangan jadi pria abal abal yang gemar umbar janji dan berkelakar
Pria sejati datang sekeluarga ke rumah calon istri siap lamar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar