Senin, 11 April 2016

Bandit

Terminologi bandit muncul pada zaman kolonial yang dipergunakan untuk menyebut para rampok, kecu, benggol, gedhor, dsb. Bandit sendiri memiliki nama laen, seperti gali dan preman.

Bandit dan perbanditan  di Jawa sendiri hadir dikarenakan ketidakpuasan mereka, para Bandit terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan pejabat yang berkuasa, yang dimana, kebijakan tersebut merugikan mereka dan rakyat kecil.

Para Bandit ini umumnya berasal dari pedesaan dan berasal dari keluarga kalangan bawah. Perbanditan di Jawa sendiri tak bisa dilepaskan begitu saja dari proses revolusi bangsa Indonesia pada masa itu.

Bisa diibaratkan, mereka adalah Robin Hood pada jamannya. Untuk kehidupan para Bandit sendiri tak jauh beda dengan Bandit jaman sekarang. Mereka kongkow, thethek, nongkrong, minum, dsb. Para Bandit jaman dulu juga sering nyeret, atau dalam bahasanya disebut nyandu.

Memang, candu dan perbanditan tidak bisa dipisahkan. Aparat pun hanya diam saja. Bagaimana tidak, lha wong aparat nya saja juga nyeret kok. Terlebih hukuman bagi pengedar dan penikmat candu saat itu sangatlah ringan, rata2 hanya 3-8 hari penjara.

Beberapa Bandit dan gali yang terkenal pada masa masa sebelum revolusi kemerdekaan adalah :
Ada Dhadung sinedel, kandhang jinongkeng, penthung pinanggul, dan gobang kinosek di Jogjakarta, utamanya di daerah Bantul.
Ada ija, conat, sakam, di Jawa Barat
Di betawi ada entong tolo dan entong gendut.
Di Surakarta ada suradi bledek
Dan masih banyak lagi di daerah lainnya.

Nama nama diatas merupakan beberapa Bandit yang terkenal pada masa sebelum revolusi kemerdekaan Indonesia. Bandit bandit pada jaman itu tidak suka mengambil /merampok orang orang yang satu kelas dengannya. Mereka hanya merampok para golongan atas, golongan penguasa, golongan pejabat, dan para rakus lainnya.

Dan hebatnya lagi, bandit2 pada era ini hampir tidak pernah tersentuh hukum. Namun, perselisihan antar bandit tetap ada dan lestari hingga sekarang. Bahkan, mereka saling berebut daerah kekuasaan, hingga sering terjadi chaos antar bandit.

Premanisme /perbanditan di Indonesia, utamanya di Jawa memang sudah terlahir sejak dulu kala. Perbanditan sudah menjadi jamur di masyarakat Indonesia. Tak bisa pemerintah dengan begitu saja menghapuskan perbanditan.

Dari sejarah nya sendiri, para bandit pun berjuang bersama para pejuang dalam merebut & mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Memang, pada jaman soeharto, pemerintah mencoba memberantas bandit dengan menggunakan petrus. Tapi, apakah dengan seperti itu lantas perbanditan hilang sepenuhnya?? Sama sekali tidak!

Para bandit hanya sedang diam pada saat itu, karena premanisme /perbanditan beralih dan dipegang oleh aparat militer. Mereka seakan akan  menumpas para bandit, tapi mereka itulah bandit yang sebenarnya pada masa itu! Tidak mungkin ada geng siliwangi dsb kalo tidak di latar belakangi kekuatan militer.

Kenapa perbanditan dan premanisme susah dibasmi dab??
Yaituuu.. Selain karena beberapa faktor historis yang sudah sejak jaman dulu eksis, perbanditan sekarang sudah lebih terkontrol dan telah tercipta nya sinergitas antara aparat keamanan dan para bandit2 itu sendiri. Sehingga menurut saya, mustahil premanisme /perbanditan dapat dihapuskan di Indonesia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar